Daun Di Ujung Ranting

Gemuruh angin diiringi arak-arak mega kelam yang menderu diatas langit malam kota ini.. membuatku hanya mampu tersudut menggiggil dibawah lorong yang membisu... Setiap gerik jariku, teriring suara ribuan hujan yang seolah sedang menyanyikan lagu tentang kesendirianku ini...

Degup jantungku tiada aku rasa saat aku pejamkan mata ini.. dan mengingat semua tentangmu.. smua kesalahamku padamu..

 Pagi ini bersama niat dan lantunan do'a, aku melangkah ditanah peraduan,.. mengumpulkan setitik darah dan keringat untuk menguji rasa, rindu dan cinta yang aku miliki untuk sebenar-benarnya.,, untuk_Nya...

Pandanganku terhenti, pada sebuah daun diujung ranting yang semalam juga mestinya merasakan gemuruh badai malam lalu,.. tapi kenapa dia masih dapat bertahan.,,. Dalam diriku, aku mencari jawaban hingga aku menghunus kebingunganku sendiri... Bagaimana mungkin..??? Aku kemudian tersenyum mengingat wajahmu yang menyerupai ranting.. Aku sadar bahwa dirimulah yang sanggup menopangku dari badai, hujan dan mega mendung dikehidupanku.. Hingga pagi ini aku masih dapat menatap butir embun pagi yang seindah dirimu....

1 komentar: